Seseorang tentu tidak menginginkan penyakit itu datang. Terkadang penyakit itu terjadi disebabkan oleh diri sendiri maupun disebabkan oleh ulah orang lain. Jenis-jenis dari penyakit sangat beragam salah satunya yaitu kesemutan. kesemutan ini bisa terjadi mulai kepala, tangan, hingga kaki.
Kepala kesemutan terkadang berkaitan dengan sistem saraf yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Gejala kesemutan biasanya disertai sensasi gatal atau geli sampai nyeri tajam yang bisa menjalar ke sekitar mata atau wajah. Kondisi seperti ini bisa bersifat kronis, tergantung pada penyebab dasarnya.
Dan terkadang penyebab dari kepala kesemutan yaitu stress atau gangguan kekhawatiran yang menimbulkan ketegangan pada saraf otak. Namun tidak perlu cemas, karena sifatnya sementara atau tidak lama.
Mungkin Anda juga pernah mengalami kesemutan pada saat Anda duduk terlalu lama dengan kaki ditekuk dan pernah mengalami tangan di belakang kepala pada saat tidur. Kondisi ini bisa terjadi karena saraf terus menerus menekan di area-area tertentu. Penyebab dari kepala kesemutan terjadi berbagai hal meliputi bersifat sementara hingga berkelanjutan (kronis). Mari kita simak penjelasan dari kepala kesemutan ini:
Contents
Penyebab Kepala Kesemutan
1. Karena Radang Otak
Radang otak atau bisa disebut dengan ensefalitis yaitu gejala kesemutan yang diakibatkan oleh infeksi virus. Tidak hanya itu, ensefalitis ini terjadi juga diakibatkan infeksi bakteri meliputi sifilis atau tuberculosis.
Radang pada otak dapat menyebabkan gejala kesemutan yang bisa disertai dengan demam, nafsu makan menurun, punggung dan leher kaku, mual hingga muntah. Radang otak sendiri juga dapat dirasakan seperti sakit kepala dan flu. Untuk perkara yang lebih berat, radang otak bisa mengakibatkan kerusakan permanen atau konstan pada otak. Dengan demikian, dapat menimbulkan hilang ingatan hingga kelumpuhan.
2. Karena Neuropati Kranial
Neuropati Kranial atau disebut dengan gangguan saraf bisa menjadi salah satu penyebab dari gejala kepala kesemutan. Hal ini terjadi karena gangguan dari salah satu saraf yaitu saraf kranial yang ada dua belas. Gangguan saraf ini juga diakibatkan oleh tekanan darah tinggi, stroke, infeksi virus dan komplikasi diabetes yang biasa disebut neuropati diabetik.
Gejala pada umumnya bisa berupa kesemutan, mati rasa atau nyeri pada bagian kepala atau bahkan pada bagian tubuh lainnya.
3. Karena Trauma Kepala
Gejala kesemutan selanjutnya yaitu trauma pada kepala menjadi salah satu penyebab dari kepala kesemutan. Hal ini bisa terjadi dikarenakan seseorang pernah mengalami trauma pada bagian kepala akibat dari benturan-benturan seperti disebabkan karena kecelakaan, terjatuh hingga pernah terkena pukulan. Kasus yang paling sering terjadi yang dapat menimbulkan trauma yaitu yang disebabkan oleh kecelakaan.
Kondisi ini bisa diakibatkan bagi seseorang penderita yang mengalami gejala gejala seperti sakit kepala disertai dengan kesemutan, mual, muntah hingga penglihatan pada mata seseorang tersebut kabur atau kurang jelas. Tidak hanya itu, bisa saja pernah mengalami kelumpuhan pada wajah, di mana pada otot-otot di wajah sudah tidak berfungsi lagi.
Sementara itu, cedera pada kepala lainnya juga bisa merusak saraf-saraf pada bagian diluar kepala. Jika mengalami hal ini, maka seseorang bisa saja merasakan mati rasa sementara atau kesemutan di daerah tertentu yang terkena.
Itulah penyebab mengenai dari gejala kesemutan. Jika gejala kesemutan terjadi sesekali, mungkin Anda tidak perlu konsultasi ke dokter. Biasanya kesemutan ini dapat hilang tiba-tiba atau dengan cepat yang bisa diakibatkan seperti sinusitis, flu atau disertai sakit kepala, terkadang akan hilang dengan sendiri tanpa pengobatan. Akan tetapi, jika Anda sering mengalaminya, maka segeralah untuk diperiksakan ke dokter tanpa harus menunda-nunda. Dokter akan menangani untuk diagnosis awal melalui wawancara hingga diteruskan dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh.
Perlu Anda ketahui bahwa obat alami untuk menangani dari gejala kesemutan ini yaitu dengan membuat tubuh supaya lebih tenang dan rileks. Anda dapat mempersingkat proses pemulihan dengan cara mengurangi stres, istirahat cukup serta melatih pernapasan agar lebih rileks lagi.