Autistic Spectrum Disorder (ASD) merupakan sebuah kelainan dalam hal perkembangan neurologis yang mengakibatkan interaksi sosial terganggu, komunikasi terhambat, dan perilaku individu. Gangguan ini memiliki ciri khas dan penyebab yang kompleks. Memahami ciri-ciri dan penyebab dari gangguan ini penting untuk membantu Anda dalam mengenali dan mengobati ASD dengan lebih baik.
Contents
Penyebab Gangguan Spektrum Autisme
Walaupun sudah banyak dilakukan penelitian mengenai gangguan Spektrum Autisme atau ASD, pemicu pasti yang menyebabkan gangguan tersebut tidak dapat diketahui dengan jelas. Terdapat berbagai faktor yang diduga menjadi penyebab dari gangguan Autisme, yaitu:
Genetika
Gangguan Spektrum Autisme (ASD) memiliki penyebab yang kompleks, faktor penyebab dari gangguan autisme yang memiliki peranan penting adalah faktor genetika. Berikut ini adalah penjelasan tentang penyebab gangguan spektrum autisme yang terkait dengan faktor genetika:
- Peran Genetika : Penelitian menunjukkan bahwa ASD memiliki komponen genetika yang signifikan. Beberapa studi telah menemukan adanya hubungan antara riwayat keluarga dengan ASD, yang menunjukkan adanya faktor genetika yang bisa diturunkan. Penelitian juga telah mengidentifikasi sejumlah gen yang terkait dengan ASD, meskipun kompleksitas genetika ASD masih menjadi area penelitian aktif.
- Mutasi Gen : Mutasi genetik tertentu dapat menyebabkan risiko terjadinya ASD. Mutasi tersebut dapat terjadi secara acak atau diturunkan dari orang tua. Mutasi genetik yang terkait dengan ASD dapat mempengaruhi perkembangan otak dan fungsi neurotransmitter, yang kemudian dapat mempengaruhi perkembangan sosial, komunikasi, dan perilaku karakteristik ASD.
- Gangguan Genetik yang Berhubungan : Beberapa gangguan genetik lain, seperti sindrom Fragile X, sindrom tuberous sclerosis, sindrom Angelman, dan sindrom Rett, telah terkait dengan peningkatan risiko terjadinya ASD. Gangguan ini disebabkan oleh mutasi genetik tertentu yang dapat mempengaruhi perkembangan normal otak dan fungsi saraf.
Meskipun faktor genetika memainkan peran penting dalam ASD, penting juga untuk diingat bahwa ASD bersifat kompleks dan multifaktorial. Selain faktor genetika, faktor lingkungan dan interaksi antara faktor genetika dan lingkungan juga dapat berkontribusi pada perkembangan ASD.
Faktor Lingkungan
Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor lingkungan yang mungkin berperan dalam penyebab munculnya gangguan Autisme, termasuk :
- Infeksi bakteri dan virus pada waktu hamil : Beberapa penelitian telah menunjukkan jika infeksi tertentu selama waktu kehamilan dapat berhubungan dengan peningkatan risiko autisme pada anak. Misalnya, infeksi virus rubella atau campak Jerman selama kehamilan dapat meningkatkan risiko perkembangan ASD pada anak. Namun, penting untuk selalu diingat bahwa tidak semua infeksi selama masa kehamilan akan mengarah pada ASD.
- Autoimun ibu : Beberapa studi menemukan hubungan antara gangguan autoimun pada ibu hamil dan peningkatan risiko autisme pada anak-anak. Namun, peran antara gangguan autoimun dan autisme masih belum sepenuhnya valid dan masih menjadi bahan penelitian aktif.
Namun, perlu dicatat bahwa bukti-bukti terkait faktor lingkungan masih terbatas dan belum dapat mengidentifikasi penyebab yang pasti. Para peneliti percaya mungkin ada banyak beberapa penyebab ASD berbeda yang bekerja untuk mengubah cara orang tersebut berkembang.
Ciri Spektrum Autisme
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik seseorang yang mengidap gangguan spektrum autisme, beberapa diantaranya yaitu :
1. Susah Berkomunikasi
Ciri khas spektrum autisme terkait kesulitan dalam berkomunikasi adalah adanya hambatan dalam bahasa dan komunikasi verbal, seperti keterlambatan perkembangan bahasa, kesulitan memahami instruksi verbal, dan kesulitan dalam menyampaikan kebutuhan dengan kata-kata. Selain itu, seseorang yang mengalami spektrum autisme juga sering mengalami kesulitan mengerti bahasa tubuh, mimik wajah, dan isyarat nonverbal orang lain. Seseorang yang mengalami spektrum autisme juga mengalami kesulitan dalam berbagi minat dan pengalaman dengan orang lain serta dalam memahami aturan sosial yang tidak dituliskan, menyebabkan kesulitan dalam berinteraksi secara sosial dan membangun hubungan dengan orang lain.
2. Sulit Untuk Bersosialisasi
Ciri Spektrum Autisme yang selanjutnya adalah penderita mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Seseorang yang mengalami Spektrum Autisme cenderung memiliki keterbatasan dalam kemampuan memahami dan menggunakan aturan sosial yang tidak dituliskan, seperti giliran berbicara, memahami emosi orang lain, atau mengenali situasi sosial yang tepat. Sulit bagi mereka untuk membentuk hubungan sosial yang mendalam, memahami perspektif orang lain, dan berbagi minat atau kegembiraan dengan orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan mereka merasa canggung atau tidak nyaman dalam situasi sosial dan mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan interpersonal yang kuat.
3. Memiliki Pola Perilaku yang Berbeda dari Anak Lain
Salah satu ciri utama dari spektrum autisme adalah adanya pola perilaku yang berbeda dari anak-anak lain. Mereka cenderung memiliki rutinitas dan kebiasaan yang konsisten, serta kesulitan dalam menghadapi perubahan atau fleksibilitas yang tidak terduga. Selain itu, mereka dapat menunjukkan aktivitas yang berulang, seperti mengulang kata-kata atau gerakan tertentu. Beberapa penderita spektrum autisme juga mungkin menunjukkan ketertarikan yang intens terhadap detail, serta sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan sensorik, seperti suara atau cahaya. Pola perilaku yang berbeda ini dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan suasana dan orang-orang di sekeliling mereka.
4. Melakukan Tindakan yang Berulang
Ciri yang terakhir adalah para penderita spektrum autisme memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang berulang seperti mengulangi gerakan tubuh tertentu, menggoyangkan tubuh, dan mengulang kata – kata atau kalimat. Tindakan yang berulang ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti menggerakan jari – jari secara berulang, atau berulang kali mengulang pertanyaan yang sama.
Tindakan yang berulang ini memberikan ketenangan atau kenyamanan bagi seseorang yang menderita spektrum autisme, dan dapat dikatakan tindakan berulang ini menjadi salah satu cara yang dilakukan penderita spektrum autisme untuk mengatasi kecemasan yang mereka alami.
Cara Mengobati Spektrum Autisme
Perlu diketahui bahwa hingga saat ini detik ini belum sekalipun seorang dokter atau peneliti menemukan obat yang bisa untuk menyembuhkan spektrum autisme secara langsung. Namun, terdapat beberapa pengobatan yang dapat membantu penderita spektrum autisme dalam meningkatkan kualitas hidup mereka meliputi:
- Terapi Perilaku dan Komunikasi : Terapi perilaku, dapat membantu mengajar keterampilan sosial, komunikasi, dan adaptif kepada para penderita spektrum autisme. Terapi ini melibatkan pemberian dorongan, penghargaan, dan pemodelan perilaku yang diinginkan.
- Terapi Berbicara dan Bahasa : Terapi berbicara dan bahasa, seperti terapi bicara dan terapi okupasi, dapat membantu penderita spektrum autisme dalam mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal.
- Terapi Sensorik : Terapi sensorik bertujuan untuk membantu penderita spektrum autisme mengatur dan merespon rangsangan sensorik. Terapi ini melibatkan penggunaan rangsangan yang terkontrol untuk membantu para penderita spektrum autisme mengatasi hiperresponsif atau hiporesponsif terhadap rangsangan sensorik.
- Pendidikan Khusus : Melakukan pendidikan khusus dengan strategi dan program yang disesuaikan dapat membantu anak-anak dengan gangguan autisme dalam mengembangkan keterampilan akademik, sosial, dan kehidupan sehari-hari. Program pendidikan yang efektif dengan melibatkan guru yang terlatih dalam ASD dan memanfaatkan pendekatan individualisasi, dapat menjadi salah satu cara dalam menangani spektrum autisme.
- Pendekatan Medis : Dalam beberapa kasus, mengkonsumsi obat – obatan tertentu, seperti antipsikotik atau obat penenang, dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mengelola gejala – gejala yang menyertai spektrum autisme, seperti kecemasan, impulsivitas, atau agresi.
Apakah Spektrum Autisme bisa Diturunkan?
ASD memiliki kecenderungan untuk diturunkan dalam keluarga, namun bagaimana pola pewarisannya belum bisa diketahui secara pasti. Orang dengan perubahan gen yang terkait dengan autisme cenderung akan mewarisi peningkatan risiko mengembangkan gangguan spektrum autisme. Studi yang dilakukan pada keluarga dan kembaran, telah menunjukkan bahwa adanya riwayat keluarga dengan ASD dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi tersebut.