Search
Close this search box.

Cara Mengamalkan Zuhud dalam Kehidupan Sehari-Hari

Menjalani hidup penuh dengan syukur adalah salah satu ajaran penting dalam Islam. Salah satu cara untuk menjalani hidup penuh dengan syukur ialah dengan mengenali nikmat Allah. Sebagai manusia, kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki, baik itu kesehatan, rezeki, keluarga, dan sebagainya, semuanya adalah nikmat dari Allah SWT. Istilah lain dari sikap ini disebut zuhud. Untuk mengenal apa itu zuhud dan bagaimana cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, yuk simak artikel dibawah ini.

 

Apa Itu Zuhud?

Zuhud adalah sebuah konsep dalam Islam yang memiliki makna merendahkan diri terhadap harta dan kekayaan dunia, dan fokus pada pencapaian kesalehan akhirat. Para ahli Islam mengemukakan pemahaman dan pandangan yang berbeda-beda mengenai zuhud. Berikut adalah pandangan beberapa ahli Islam tentang zuhud:

  1. Imam Al-Ghazali: Menurut Imam Al-Ghazali, zuhud adalah suatu sikap merendahkan diri terhadap harta dan kekayaan dunia, dan menghindari sifat tamak dan rakus terhadap dunia.
  2. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah: Menurut Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, zuhud adalah meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi dan bersikap lapang dada terhadap ujian-ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
  3. Imam Abu Hamid Al-Ghazali: Menurut Imam Abu Hamid Al-Ghazali, zuhud adalah sikap yang mendorong seseorang untuk menghindari kecenderungan pada dunia yang bersifat sementara, dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  4. Imam Al-Junaid: Menurut Imam Al-Junaid, zuhud adalah sikap menghargai segala sesuatu yang ada pada diri sendiri dan pada orang lain, serta menjauhi segala sesuatu yang dapat memalingkan hati dari Allah SWT.
  5. Imam Al-Baihaqi: Menurut Imam Al-Baihaqi, zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak berguna di dunia ini, baik itu dalam bentuk harta maupun urusan duniawi lainnya, dan fokus pada pencapaian kesalehan akhirat.

Meskipun pandangan para ahli tentang zuhud bervariasi, namun kesimpulannya bahwa zuhud adalah suatu sikap yang menuntun seseorang untuk lebih merendahkan diri terhadap harta dan kekayaan dunia, serta fokus pada pencapaian kesalehan akhirat.

Auto Draft

Perbedaan Zuhud dengan Tawakal

Zuhud dan tawakal adalah dua konsep yang berbeda dalam Islam. Perbedaan antara zuhud dan tawakal adalah sebagai berikut:

  1. Definisi: Zuhud adalah sikap merendahkan diri terhadap harta dan dunia, sedangkan tawakal adalah sikap mempercayakan segala urusan kepada Allah SWT.
  2. Fokus: Zuhud lebih fokus pada membebaskan diri dari keterikatan dunia, sedangkan tawakal lebih fokus pada mempercayakan segala urusan kepada Allah SWT.
  3. Aksi: Zuhud melibatkan tindakan nyata untuk mengurangi keterikatan pada dunia, seperti berpuasa, bersedekah, dan memperbanyak ibadah, sedangkan tawakal lebih berfokus pada tindakan mental dan spiritual, yaitu memperkuat keyakinan dan kepercayaan pada Allah SWT.
  4. Akibat: Zuhud dapat membantu seseorang untuk lebih fokus pada ibadah dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, sedangkan tawakal dapat membantu seseorang untuk lebih tenang dan tidak khawatir terhadap segala urusan, karena ia mempercayakan semuanya kepada Allah SWT.

Meskipun berbeda, zuhud dan tawakal dapat saling melengkapi. Zuhud dapat membantu seseorang untuk lebih fokus pada ibadah dan memperbaiki hubungan dengan Allah, sehingga ia dapat memperkuat keyakinan dan kepercayaan pada Allah SWT, yang merupakan dasar dari tawakal.

Keutamaan Sikap Zuhud

Beberapa keutamaan zuhud antara lain:

  1. Mendekatkan diri pada Allah: Zuhud merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT, karena dengan membebaskan diri dari keterikatan dunia, seseorang dapat lebih fokus dalam beribadah dan memperbaiki hubungan dengan Allah.
  2. Meningkatkan keimanan: Dengan tidak terlalu terikat pada dunia, seseorang akan lebih mudah untuk memperkuat keimanan dan menjaga agar tidak tergoda oleh godaan duniawi.
  3. Mengurangi kecemasan: Zuhud dapat membantu seseorang untuk tidak terlalu khawatir terhadap kekurangan materi, karena ia sudah membebaskan diri dari keterikatan terhadap harta.
  4. Menghindari kemewahan yang berlebihan: Zuhud juga dapat membantu seseorang untuk tidak terlalu tergoda oleh kemewahan dan kekayaan yang berlebihan, sehingga ia tidak akan menjadi sombong dan lupa kepada Allah.
  5. Memperbaiki hubungan sosial: Dengan tidak terlalu terikat pada dunia, seseorang dapat lebih mudah untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain, karena ia tidak terlalu mempermasalahkan kepentingan materi.

Cara Mengamalkan Zuhud

Beberapa cara mengamalkan zuhud antara lain:

  1. Memperbanyak dzikir dan doa: Dzikir dan doa dapat membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan memperkuat keimanan, sehingga ia dapat lebih mudah untuk melepaskan keterikatan pada dunia.
  2. Menjaga akhlak yang baik: Salah satu bentuk zuhud adalah dengan tidak terlalu mempermasalahkan urusan dunia, sehingga seseorang harus menjaga akhlak yang baik dan tidak tergoda oleh godaan kekayaan dan kemewahan.
  3. Berbuat baik pada orang lain: Zuhud juga dapat diterapkan dengan berbuat baik pada orang lain, karena dengan memberikan kebaikan kepada orang lain, seseorang dapat merasa lebih kaya secara spiritual dan tidak terlalu mempermasalahkan kekayaan materi.
  4. Menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan: Zuhud juga berarti menjauhi segala hal yang diharamkan oleh Allah SWT, seperti riba, judi, atau maksiat lainnya.
  5. Menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat: Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia secara total, namun seseorang harus mampu menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, dengan fokus pada kepentingan akhirat sebagai prioritas utama.