Terkait munculnya west nile virus di Surabaya, menemukan pasien positif PCR WNV. Mereka masih melakukan pemeriksaaan terkait penyakit tersebut. Akan tetapi munculnya virus ini masyarakat harus waspada.
Dibalik virus tersebut apakah Anda sudah mengetahui apa itu penyakit west nile virus? Untuk lebih jelas lagi mengenai virus tersebut simak dibawah ini tentang pengertian west nile virus, tanda dan gejala serta beberapa penyebab dan faktornya.
Contents
Pengertian West Nile Virus
Virus west nile merupakan infeksi yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa virus. Sebagian besar orang-orang yang terinfeksi virus ini hanya menyebabkan demam dan sakit kepala.
Akan tetapi dibalik infeksi virus ini akan menyebabkan penyakit serius pada otak misalnya infeksi selaput otak (meningitis) dan ensefalitis. Berdasarkan data dari pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat (CDC) ini 1 dari 5 orang akan mengalami demam dan gejala lain.
Akan tetapi ada yang lebih parah akibat dari virus ini sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi dari penyakit west nile ini.
Tanda dan Gejala West Nile Virus
Sebelumnya sudah mengulas sedikit mengenai tanda dan gejala orang yang terinfeksi virus ini. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini tidak mengalami gejala apa pun. Namun, 1 dari 5 akan mengalami beberapa gejala antara lain:
- Demam
- Sakit kepala
- Diare
- Nyeri sendi
- Ruam kulit
- Mual dan muntah
- Sakit di beberapa bagian tubuh
Akan tetapi gejala tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Pasien hanya perlu obat untuk bisa meringankan beberapa gejala yang dialami. Kemungkinan masih ada gejala lain yang tidak diketahui.
Penyebab West Nile Virus
Paling umum yang terinfeksi virus west nile ini karena tertular melalui gigitan nyamuk. Virus ini tergolong pada famili flavivirus dan sering dijumpai di tempat alam atau infeksi dari banyak burung dan mamalia tertentu.
Nyamuk dapat terinfeksi saat menghisap darah burung atau mamalia yang membuat manusia juga terinfeksi virus. Kemudian nyamuk tersebut akan menularkannya saat menggigit manusia.
Virus ini dapat menular melalui:
- Transfusi darah dan transplantasi organ
- Ibu hamil selama masih hamil, persalinan dan menyusui bayi
- Paparan laboratorium
Virus west nile ini tidak dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung sesama manusia. Jadi, ketika berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi virus ini tidak akan tertular.
Selain itu jika menyentuh hewan yang terinfeksi virus ini juga tidak akan tertular, baik itu masih hidup maupun sudah mati. Mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi juga tidak akan menyebabkan terkena penyakit tersebut.
Faktor dan Risiko West Nile Virus
Faktor yang dapat meningkatkan risiko yang terkena penyakit ini diantara:
a. Area Geografis adalah salah satu virus yang sering muncul di Amerika Serikat, akan tetapi belakangan ini jumlah kasus yang terkena penyakit tersebut meningkat di daerah bagian barat tengah dan selatan.
b. Waktu di luar rumah apabila sedang bekerja maupun ketika menghabiskan waktu di luar rumah juga dapat berisiko untuk terpapar west nile virus.
Pengobatan dan Obat West Nile Virus
Sebelum pengobatan dokter akan mendiagnosis terlebih dahulu seperti pemeriksaan fisik dan bertanya mengenai riwayat kesehatan. Untuk mendiagnosis lebih akurat pasien akan menjalani tes darah, pemeriksaan otak dan spinal tap atau pungsi lumbar.
Biasanya tidak perlu pengobatan, akan tetapi dokter akan memberikan resep obat untuk dapat meringankan gejala-gejalanya. Obat ini bisa menyembuhkan nyeri otot dan sakit kepala.
Kapan Harus ke Dokter?
Kemungkinan 1 dari 150 orang yang terinfeksi virus tersebut akan mengalami beberapa gejala lain yang mungkin muncul lebih parah antara lain:
- Sakit kepala
- Demam tinggi
- Sulit berbicara normal
- Leher kaku
- Otot melemah
- Kejang
- Lumpuh
- Kehilangan penglihatan
- Tremor
- Koma
- Disorientasi atau linglung
Kemungkinan besar beberapa gejala tersebut karena terinfeksi west nile virus sudah mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat, sehingga pasien akan mengalami komplikasi meningitis dan ensefalitis.
Komplikasi akan mungkin terjadi pada pasien yang berusia 60 tahun ke atas dan pasien yang mengalami penyakit tertentu misalnya diabetes, hipertensi, kanker atau penyakit ginjal. Apabila sudah masuk pada golongan tersebut jangan menunda waktu untuk memeriksa ke dokter.